Minggu, 03 Desember 2017

KESEIMBANGAN IS-LM DENGAN PENDEKATAN EKONOMI ISLAM



Nur Auliah
1601270017
Perbankan Syariah'16
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

KESEIMBANGAN IS-LM DENGAN PENDEKATAN
EKONOMI ISLAM
1.      Keseimbangan Kurva IS-LM
A.     Keseimbangan Pasar Barang dan Kurva IS
Dalam kehidupan sehari-hari, kita melakukan banyak sekali transaksi. Seperti berbelanja, minum kopi, membeli buku, mengisi bahan bakar, dll. Dalam transaksi ini barang yang diperjualbelikan adalah semua barang dan jasa. Jika keseluruhan barang dan jasa yang ditransaksikan ini, kita satukan secara agregat, maka pasar ini kita sebut istilahnya dengan pasar barang. Jadi, dengan demikian dapat kita defenisikan bahwa pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dan dalam jangka waktu tertentu.
 Dari keseimbangan di pasar barang ini dpat diturunkan kurva IS. Pada bagian ini, IS bukan lagi sesuatu yang autonomous melainkan dipengaruhi oleh tingkat bunga dan pendapatan. Jika, diasumsikan terjadi kenaikan tingkat bunga, maka hal ini akan berpengaruh terhadap besaran investasi. Ada dua hal yang menjelaskan tentang kenaikan suku bunga yang mengakibatkan investasi turun. Pertama dengan naiknya suku bunga, maka untuk melakukan investasi disyaratkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi agar biaya bunga pinjaman tertutupi. Kedua, masyarakat lebih memilih untuk menyimpan uangnya di bank, yang relatif tinggi, dan tidak beresiko.

B.     Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva LM
Kondisi perekonomian suatu negara juga dipengaruhi oleh pasar uang. Pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi keuangan. Sama halnya dengan pasar lainnya, keseimbangan akan tercapai pada saat jumlah permintaan uang di pasar sama dengan jumlah penawarannya. Dalam sistem ekonomi islam permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga sedangkan penawarannya merupakan otoritas dari bank sentral, sehingga bentuk kurva penawarannya menjadi inelastis sempurna. Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal dan suku bunga.
Pada saat terjadi kenaikan pendapatan, permintaan jumlah yang beredar akan meningkat, jika jumlah uang yang beredar tidak berubah ( karena otoritasnya ada pada BI ), maka hal ini akan mengakibatkan suku bunga meningkat.  
Proses penurunan kurva LM diartiakan, samakin tinggi pendapatan, maka tingkat bunga akan semakin meningkat. Hal ini karena aktivitas ekonomi yang tinggi biasanya berkorelasi positif dengan banyaknya transaksi yang terjadi dan setiap transaksi  membutuhkan uang, akibatnya kebutuhan uang akan semakin meningkat. Pada saat kebutuhan uang yang meningkat dihadapkan pada penawaran bunga yang tetap, akan mengakibatkan suku bunga meningkat.
Proses pergeseran kurva LM, kebijakan moneter dengan menambah atau mengurangi jumlah uang beredar akan mengakibatkan pergeseran kurva LM. Jika bank sentral menambah jumlah uang beredar, maka kurva LM akan bergeser kebawah, sebaliknya jika jumlah uang beredar dikurangi, maka kuva LM akan bergeser ke kiri atas.

C.     Keseimbangan Kurva IS-LM
Sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya bahwa kurva IS, merupakan kurva yang menghubungkan antara i, dan Y pada saat pasar barang dalam kondisi ekuilibrium. Sedangkan kurva LM, merupakan kurva yang menghubungkan antara Y dan i pada saat pasar uang dalam kondisi ekuilibrium. Jika kurva IS dan LM bertemu pada satu titik, maka titik (i,Y), maka titik tersebut menggambarkan sekaligus keseimbangan yang terjadi dipasar barang maupun pasar uang.

D.     Dampak Kebijakan pada Keseimbangan IS-LM
Jika pemerintah menerapkan kebijakan fiskal (T,G) maka perubahan ini hanya akan mengakibatkan perubahan di kurva IS, sedangkan kurva LM relatif tetap. Sedangkan jika bank sentral menerapkan kebijakan moneter, maka hal ini hanya akan mempengaruhi kurva LM, sedangkan kurva IS tetap. Jika pemerintah menerapkan kebijakan campuran, yaitu kebijakan fiskal dan moneter maka akan terjadi ergeseran kurva IS maupun kurva LM.

E.     Kebijakan Fiskal
 Dampak perubahan pengeluaran pemerintah terhadap keseimbangan IS-LM, selain pengeluaran pemerintah (G), kebijakan fiskal dapat pula berupa perubahan kebijakan perubahan yang dapat juga ditinjau dalam dua persepektif yaitu kebijakan untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak (T) atau sebaliknya yaitu menurunkan penerimaan dari sektor pajak tetapi kedua-duanya berdampak pada pergeseran kurva keseimbangan pasar barang (IS), jika penerimaan dari sektor pajak menurun maka kurva IS bergeser keatas.

F.      Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter biasanya terkait dengan kebijakan jumlah uang beredar atau money supply yang dilakukan oleh otoritas moneter yang dalam hal ini bank sentral. Adanya kebijakan dalam bidang moneter berdampak pada pergeseran kurva LM. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu (1) jika jumlah uang beredar meningkat, maka dampak yang ditimbulkan bergesernya kurva LM ke bawah. 

G.    Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang dalam Perspektif Islam
Model keseimbangan yang barang dan pasar uang yang akan dijelaskan di bagian ini adalah model yang dibangun Khan. Model ini berangkat dari kerangka IS-LM konvensional sebagai suatu jembatan untuk menentukan model pendapatan ke pertumbuhan ekonomi. Kerangka IS-LM dalam hal ini digunakan untuk menelaah fungsi investasi dan permintaan uang dalam sebuah perekonomian.

H.    Pasar Barang dalam Perspektif Islam
Ciri pasar barang dalam sistem konensional adalah kehadiran instrumen suku bunga yang menjadi faktor penentu besaran investasi di masyarakat. Hal ini tentunya akan bertentangan dengan konsep perekonomian dalam islam yang jelas-jelas mengharamkan suku bunga karena bunga sama dengan riba.
Dalam islam, suku bunga diganti dengan ekonomi bagi hasil, sehingga insensif dalam melakukan investasi adalah besaran bagi hasil. Besaran bagi hasil yang menjadi daya tarik bagi investor untuk melakukan investasi adalah share dari keuntungan yang dibagi keada investor dan kepada pengelola. Semakin besar bagian bagi hasil yang akan diterima oleh investor, idealnya akan meningkatkan motivasi bagi investor untuk semakin banyak melakukan investasi.


I.       Permintaan Uang dalam Perspektif Islam
Menurut Metwally ada dua motif utama seorang muslim dalam memegang uang, yaitu:
-          Motivasi transaksi
-          Motivasi berjaga-jaga
 Motivasi berjaga-jaga, meskipun dibenarkan namun tidak berlebihan dari perkiraan biaya transaksi yang mungkin akan muncul. Atau dengan kata lain untuk berjaga-jaga hanya dibenarkan dengan jumlah yang terbatas. Terbatasnya jumlah uang untuk berjaga-jaga ini tidak terlepas dari kepercayaan seorang muslim akan janji Allah di Al-Quran bahwa Allah akan menjamin rezeki mereka. Bahkan, Rasulullah mencontohkan lewat sikapnya yang tidak pernah menyimpan sesuatu apapun. Bahkan dalam suatu hadis dikatakan bahwa Rasulullah tidak bisa tidur jika terdapat uang dinar di kantongnya.
Ekuilibrium antara Pasar Barang dan Pasar Uang dalam Perekonomian Islam
Keseimbangan antara Pasar Barang dan Pasar Uang dalam perekonomian Islam Menurut Khan, seacra grafis direpresentasikan dengan terjadinya perpotongan antara kurva IS, yang menggambarkan keseimbangan di pasar barang dengan kurva LAM, keseimbangan di pasar uang. Perpotongan antara kedua kurva ini menunjukan tingkat bagi hasil, atau rasio profit sharing dengan pendapatan nasional. Bedanya dengan keseimbangan kurva IS-LM konvensional adalah keseimbangan nasional. Bedanya dengan keseimbangan kurva IS-LM konvensuinal adalah keberadaannya yang menggantikan suku bunga (i).
J.      Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Perspektif Islam
A.     Kebijaksanaan Fiskal dalam dalam Persektif Islam
Bisa dikatakan, kebijakan fiskal memegang peranan penting dalam sistem ekonomi islam bila dibandingkan kebijakan moneter. Adanya larangan tentang riba serta kewajiban tentang pengeluaran zakat menyiratkan tentang pentingnya kedudukan kebijakan fiskal dibandingkan dengan kebijakan moneter. Larangan bunga yang diberlakukan pada tahun hijriah keempat telah mengakibatkan sistem ekonomi islam yang dilakukan oleh Nabi terutama bersandar pada kebijakan fiskalnya saja. Sementara itu negara islam yang dibangun oleh nabi tidak mewarisi harta sebagaimana layaknya dalam pendirian suatu negara. Oleh karena itu, kita akan mampu melihat bagaimana kebijakan fiskal sangat memegang peranan penting dalam pembangunan negara islam tersebut.

B.     Kebijaksanaan Fiskal Masa Rasulullah
segala kegiatan yang dilakukan oleh rasulullah dalam awal masa pemerintahan dilakukan berdasarkan keikhlasan sebagai bagian dari kegiatan dakwah yang ada. Umumnya para sahabat tidak meminta balasan material dari segala kegiatan mereka dalam dakwah tersebut.
 Dasar-dasar kebijakan fiskal menyangkut subjek penentuan subjek dan objek kewajiban membayar kharaz, zakat, ushr, jizyah, dan kafarat termasuk penentuan batas minimal terkena kewajiban (nisab), umur objek terkena kewajiban (haul), dan tarifnya. Karena membayar zakat merupakan ibadah wajib untuk umat isalm, maka menghitung berapa besar zakat yang harus dibayar dapat dilakukan sendiri dengan penuh kesadaran iman dan takwa.

C.     Kebijaksanaan Fiskal Masa Setelah Rasulullah SAW

Khalifah Abu Bakar Ash-Sidiq
Langkah yang dilakukan Abu Bakar dalam menyempurnakan ekonomi islam :
-          Perhatian terhadap keakuratan perhitungan zakat.
-          Pengembangan pembangunan baitulmal dan penanggung jawab baitulmal.
-          Menerapkan konsep balance budget policy pada baitulmal.
-          Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau membayar zakat dan pajak.
-          Secara individu Abu Bakar adalah seorang praktisi akad-akad perdagangan.
Khalifah Umar bin Khatab
Kontribusi yang diberikan Umar untuk mengembangkan ekonomi islam :
-          Reoganisasi baitulmal.
-          Pemerintah bertanggung jawab terhadap kebutuhan makanan dan pakaian kepada warganegaranya.
-          Diversifikasi terhadap objek zakat.
-          Pengembangan ushr pertanian.
-          Undang-undang perubahan pemilikan tanah.
-          Pengelompokan pendapatan negara dalam 4 bagian.

Khalifah Usman Bin Affan
Pada enam tahun kepemimpinannya hal-hal yang dilakukan :
-          Pembangunan perairan.
-          Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan perdagangan.
-          Pembangunan gedung pengadilan, guna penegakan hukum.
-          Kebijakan pembagian lahan luas milik raja persia kepada individu dan hasilnya mengalami peningkatan dibandingkan pada masa umar.
-          Selama enam tahun terakhir dri pemerintahan Usman situasi poloyik negara sangat kacau.

Khalifah Ali Bin Abi Thalib
Beberapa perubahan kebijaksanaan yang dilakukan pada masa khlifah Ali antara lain:
-          Pendistribusian seluruh pendapatan yang ada pada baitulmal berbeda dengan umar yang menyisihkan untuk cadangan.
-          Pengeluaran angkatan laut dihilangkan.
-          Adanya kebijakan pengetatan anggaran.

K.    Kebijakan Moneter dalam Perspektif islam
Dalam perekonomian islam, sektor perbankan tidak mengenal instrumen suku bunga. Sistem keuangan islam menerapkan sistem pembagian keuantungan dan kerugian (profit and loss sharing), bukan kepda tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan dimuka. Besar kecilnya pembagian keuntungan yang diperoleh nasabah perbankan islam ditentukan  oleh besar kecilnya pembagian keuntungan yang diperoleh bank dari kegiatan investasi dan pembiayaan yang dari investasi dan pembiayaan yang dilakukan bank di sektor riil yang menentukan besar kecilnya pembagian keuntungan disektor moneter. Artinya, sektor moneter memiliki ketergantungan pada sektor riil. Jika investasi dan produksi di sektor riil berjalan dengan lancar, maka return pada sektor moneter akan meningkat. Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa kondisi sektor moneter merupakan cerminan kondisi sektor rill.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar