Minggu, 29 April 2018

EMF: KEBIJAKAN FISKAL


Nur Auliah
1601270017
4A-Perbankan Syariah Pagi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
KEBIJAKAN FISKAL

1.      Pengertian Kebijakan Fiskal
               Fiskal adalah tindakan yang diambil pemerintah untuk mengelola anggaran belanja negara baik menambah maupun mengurangi. pemasukan yang di dapat dari pajak, bantuan dari luar negeri, dari pemerintah, kemudian transfer. Kebijakan fiskal secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi pendapatan nasional. Kata fiskal berasal dari bahasa latin, fiscus yaitu nama seorang pemegang kuasa atas keuangan pertama pada zaman Romawi kuno. Secara harfiah berarti keranjang atau tas. Adapun kata fisc dalam bahasa Inggris berarti pembendaharaan atau pengaturan keluar masuknya uang dalam kerajaan. Fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan Negara atau kerajaan yang dikumpulkan dari masyarakat dan oleh pemerintahan Negara atau kerajaan dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran dengan program-program untuk menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta digunakan pula sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian.

Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pihak pemerintah guna mengelola dan mengarahkan kondisi perekonomian ke arah yang lebih baik atau yang diinginkan dengan cara mengubah atau memperbarui penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Salah satu hal yang ditonjolkan dari kebijakan fiskal ini adalah pengendalian pengeluaran dan penerimaan pemerintah atau negara.

A.     Pengertian Government Expenditure
Government Expenditure adalah belanja pemerintah yang mencakup semua konsumsi dan investasi pemerintah tetapi tidak termasuk pembayaran transfer yang dibuat oleh negara. Pemerintah akuisisi barang dan jasa untuk penggunaan saat ini untuk secara langsung memenuhi kebutuhan individu atau kolektif dari anggota masyarakat digolongkan sebagai pengeluaran konsumsi pemerintah akhir. Pemerintah akuisisi barang dan jasa yang ditujukan untuk menciptakan manfaat masa depan, seperti investasi infrastruktur atau pengeluaran penelitian, digolongkan sebagai investasi pemerintah (pembentukan modal tetap bruto). Pemerintah pengeluaran yang tidak akuisisi barang dan jasa, dan bukan hanya merupakan transfer uang, seperti pembayaran jaminan sosial, yang disebut pembayaran transfer. Dua yang pertama jenis pengeluaran pemerintah, pengeluaran konsumsi akhir dan pembentukan modal tetap bruto, bersama-sama merupakan salah satu komponen utama dari produk domestik bruto.

John Maynard Keynes adalah salah satu ekonom pertama yang menganjurkan defisit pengeluaran pemerintah sebagai bagian dari respon kebijakan fiskal ke kontraksi ekonomi. Dalam ilmu ekonomi Keynesian, pengeluaran pemerintah meningkat diperkirakan meningkatkan permintaan agregat dan konsumsi meningkat, yang pada gilirannya menyebabkan peningkatan produksi. Ekonom Keynesian berpendapat bahwa Depresi Besar diakhiri oleh program pengeluaran pemerintah seperti New Deal dan belanja militer selama Perang Dunia II. Menurut pandangan Keynesian, resesi yang parah atau depresi mungkin tidak pernah berakhir jika pemerintah tidak melakukan intervensi. Ekonom klasik, di sisi lain, percaya bahwa pengeluaran pemerintah meningkat.

B.      Government Expenditure Spending on Health (Belanja pemerintah di sektor kesehatan)
Contoh belanja pemerintah Indonesia di sektor kesehatan :

1.  JAMKESMAS (Jaminan Kesehatan Masyarakat)
Jamkesmas adalah sebuah program jaminan kesehatan untuk warga Indonesia yang memberikan perlindungan sosial dibidang kesehatan untuk menjamin masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah agar kebutuhan dasar kesehatannya yang layak dapat terpenuhi.Program ini dijalankan oleh Departemen Kesehatan sejak 2008. Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) diselenggarakan berdasarkan konsep asuransi sosial.

Program ini diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk :
a)      mewujudkan portabilitas pelayanan sehingga pelayanan rujukan tertinggi yang disediakan Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah;
b)      agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin.
Pada tahun 2009 program ini mendanai biaya kesehatan untuk 76,4 juta penduduk, jumlah ini termasuk sekitar 2,650 juta  anak terlantar, penghuni panti jompo, tunawisma dan penduduk yang tidak memiliki kartu tanda penduduk.

2.      JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
Jamsostek adalah program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi social.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang asuransi sosial. PT Jamsostek (Persero) merupakan pelaksana undang-undang jaminan social tenaga kerja. Sebagai program publik, Jamsostek memberikan hak dan membebani kewajiban secara pasti (compulsory) bagi pengusaha dan tenaga kerja berdasarkan Undang-undang No.3 tahun 1992 mengatur Jenis Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK),sedangkan kewajiban peserta adalah tertib administrasi dan membayar iuran.

C.    Government Expenditure Spending on Education (Belanja pemerintah di sektor pendidikan)

Contoh belanja pemerintah di sektor pendidikan :
1.      Wajib Belajar 12 Tahun

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menyerahkan Kartu Gratis Wajib Belajar 12 Tahun bagi siswa sekolah-sekolah Negeri di DKI Jakarta. Gubernur mengatakan Pemprov DKI Jakarta menaruh perhatian besar terhadap kemajuan pembangunan pendidikan, pembinaan generasi muda, serta meningkatkan kwalitas SDM warga DKI Jakarta. Menurut Gubernur, apabila sebelumnya membebaskan biaya sekolah negeri sampai tingkat SLTP saja, kali ini untuk tahun 2013 memperluas kebijakan pembangunan pendidikan dengan memberlakukan Wajib Belajar 12 Tahun secara gratis sampai dengan jenjang pendidikan SMA/SMK Negeri. Kartu Gratis Wajib Belajar 12 Tahun pendidikan pada tingkat SLTA/sederajat (Negeri), dibebaskan dari biaya yang membebani orang tua murid (gratis).
Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2012 total APBD DKI Jakarta mencapai Rp 33 triliun, sebanyak Rp 9,7 Triliun atau 28,93 persen diantaranya untuk pembangunan pendidikan.
Anggaran ini digunakan untuk pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan fasilitas dan alat peraga, peningkatan mutu dan kesejahteraan tenaga pendidikan, bantuan dana operasional sekolah, termasuk pemberian beasiswa bagi anak-anak berprestasi.
Kemajuan pembangunan pendidikan di DKI Jakarta, lanjut Fauzi Bowo, itu dapat dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dalam tiga tahun terakhir terus meningkat signifikan. IPM di DKI Jakarta tertinggi disbanding daerah lain se Indonesia, pada 2010 mencapai angka 77,8 persen dan pada 2011 mencapai 78,0 persen. 'Tingkat kelulusan dan nilai rata-rata ujian nasional siswa di DKI Jakarta juga berada diatas rata-rata nasional," katanya.

2.      Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS.
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
Secara khusus program BOS bertujuan untuk:
-      Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan tidak boleh berlebih;
-      Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;
-      Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.



3.      Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan, sasaran, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan perekonomian bangsa. Adapun tujuan-tujuan dikeluarkannya kebijakan fiskal secara rinci adalah sebagai berikut.
a. Mencapai kestabilan perekonomian nasional.
b. Memacu pertumbuhan ekonomi.
c. Mendorong laju investasi.
d. Membuka kesempatan kerja yang luas.
e. Mewujudkan keadilan sosial.
f. Sebagai wujud pemerataan dan pendistribusian pendapatan.
g. Mengurangi pengangguran.
h. Menjaga stabilitas harga barang dan jasa agar terhindar dari inflasi.


4.      Fungsi Kebijakan Fiskal

Fungsi kebijakan fiskal ada 3 yaitu :
a.       Fungsi Alokasi : pemerintah punya tugas memastikan SDA / produksi dimanfaatkan secara optimal.
b.      Fungsi Distribusi : pemerintah punya tugas agar seluruh anak bangsa merasakan SDA dan pendidikan secara adil contoh subsidi, otonomi daerah. Dll
c.       Fungsi Stabilisasi : pemerintah punya tugas untuk menstabilkan harga baik harga pasar maupun harga keamanan. Dll


5.      Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal dibagi menjadi 2 (dua) yaitu menurut segi teori dan menurut jumlah penerimaan dan pengeluaran.
1. Kebijakan Fiskal dari Segi Teori
Kebijakan Fiskal Fungsional
Merupakan kebijakan untuk pertimbangan pengeluaran anggaran dan penambahan kesempatan kerja yang dilakukan oleh pemerintah karena akibat tidak langsung dari pendapatan nasional.
Kebijakan Fiskal yang Disengaja
Merupakan kebijakan fiskal yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang sedang dihadapi dengan cara memanipulasi anggaran belanja secara sengaja, baik melalui perubahan perpajakan maupun perubahan pengeluaran pemerintah. Ada tiga bentuk dari macam kebijakan fiskal ini yaitu.
1. Membuat perubahan pada pengeluaran pemerintah
2. Membuat perubahan pada sistem pemungutan pajak
3. Membuat perubahan secara serentak baik pada pengelolaan pemerintah maupun sistem pemungutan pajak
Kebijakan Fiskal Tak Disengaja
Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengendalikan kecepatan siklus bisnis supaya tidak terlalu fluktuatif. Dalam kondisi depresi, kebijakan ini dimaksudkan untuk menambah aktivitas kegiatan ekonomi yang terjadi. Sedangkan dalam keadaan inflasi, kebijakan ini akan mengurangi aktivitas tersebut. Jenis penstabil otomatis atau kebijakan fiskal tak disengaja yaitu pajak proporsional, pajak progresif, kebijakan harga minimum, asuransi pengangguran.
2. Kebijakan Fiskal dari Jumlah Penerimaan & Pengeluaran
Kebijakan Fiskal Seimbang
Kebijakan fiskal seimbang merupakan kebijakan yang membuat antara penerimaan dan pengeluaran menjadi sama jumlahnya. Salah satu kelebihan dari  kebijakan fiskal seimbang yaitu Negara tidak perlu meminjam dana dari pihak dalam Negeri atau luar Negeri. Sedangkan kelemahannya, kondisi perekonomian akan menjadi terpuruk apabila keadaan perekonomian negara dalam kondisi tidak menguntungkan.
Kebijakan Fiskal Surplus
Kebijakan fiskal surplus merupakan  kebijakan yang mana jumlah pendapatan harus sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pengeluaran. Kebijakan fiskal ini merupakan cara untuk menghindari inflasi.
Kebijakan Fiskal Defisit
Kebijakan fiskal defisit yaitu kebijakan yang berlawanan dengan kebijakan surplus. Berarti jumlah pendapatan lebih rendah dari jumlah  pengeluaran. Beberapa kelebihan dari kebijakan fiskal ini adalah bisa mengatasi kelesuan dan depresi pertumbuhan perekonomian. Sedangkan untuk kekurangannya adalah anggaran negara selalu dalam keadaan kekurangan.
Kebijakan Fiskal Dinamis
Kebijakan fiskal dinamis merupakan suatu kebijakan yang mirip dengan kebijakan fiskal seimbang namun dengan ditambah improvisasi yaitu sama besar jumlahnya tetapi seiringnya waktu kedua-duanya akan bertambah besarnya. Kegunaan dari kebijakan ini adalah menyediakan pendapatan yang bisa untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang bertambah seiring berjalannya waktu.



EMF : REVIEW JURNAL Monetary policy of the Federal Reserve System from the perspective of exit strategies


REVIEW JURNAL

1.      Judul              : Monetary policy of the Federal Reserve System from the perspective    of exit strategies
2.      Jenis Jurnal    : Jurnal Asing
3.      Halaman        : 1-10  Hal Vol 21
4.      Tahun            : 2015
5.      Penulis           : Aleksandra NocoÅ„
6.      Reviewer       : Nur Auliah
7.      Tanggal          : 28 April 2018


ABSTRAK

             Jurnal  Monetary policy of the Federal Reserve System from the perspective of exit strategies ini membahas tentang bank sentral yang mengalami krisis keuangan global dan sedang melaksanakan strategi keluar yang merupakan proses normalisasi dari kebijakan moneter. Laju proses normalisasi kebijakan moneter tergantung pada reaksi pasar terhadap keputusan bank sentral dan kondisi makroekonomi, di mana mereka akan diimplementasikan.

             Abstrak yang terdapat pada jurnal ini menggunakan bahasa inggris sehingga kita harus mentranslatekannya terlebih dahulu ke bahasa indonesia agar mudah dimengerti oleh pembaca. Secara keseluruhan abstrak yang terdapat pada jurnal sudah mencakup semua teori yang akan dibahas di dalamnya, sehingga dapat mudah dipahami.


PENDAHULUAN

             Dalam paragraf pertama penulis  menjelaskan bahwa Bank-bank sentral negara-negara terbesar di dunia kini mulai menerapkan strategi keluar, yang merupakan proses normalisasi kebijakan moneter. Saat ini, tujuan utama dari kegiatan bank sentral adalah untuk mengembalikan kebijakan moneter ke kerangka kerja sebelum krisis. Pada saat yang sama, bank-bank sentral dihadapkan pada tantangan kebutuhan untuk menyerap likuiditas, yang diberikan kepada bank-bank komersial selama krisis, untuk mencegah inflasi dan mendukung ekonomi. pemulihan. Laju proses normalisasi kebijakan moneter tergantung pada reaksi pasar terhadap keputusan bank sentral dan kondisi makroekonomi, di mana mereka akan diimplementasikan. Oleh karena itu proses normalisasi kebijakan moneter sangat sulit dan rumit.

             Dan paragraf kedua juga menjelaskan Khususnya kebijakan moneter nonstandar dan nonkonvensional,diimplementasikan selama krisis keuangan global belum pernah dilaksanakan di negara manapun dalam skala besar [Chari 2010]. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menyajikan prinsip-prinsip strategi keluar dari bank sentral Amerika - Sistem Federal Reserve (Fed), pada latar belakang perubahan yang telah terjadi di Amerika Serikat dalam kebijakan moneter selama keuangan global. krisis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berikut: studi literatur, metode analisis dokumen, metode sintesis dan metode sebab dan akibat.

TUJUAN

             Jurnal ini menyajikan tentang bank sentral yang telah mengalami krisis keuangan global, dan tentang strategi keluar yang merupakan proses dari kebijakan moneter dan juga dalam menangani masalah tentang krisis keuangan global. Dan di dalam jurnal juga menjelaskan tentang sistem Federal Reserve (Fed).

PEMBAHASAN

             Pada jurnal ini terdapat 3 sub pokok pembahasan yang diuraikan oleh penulis  berikut ini sub pokok yang ada pada jurnal :

1        1.   Kata pengantar untuk diskusi

             Dalam jurnal :

             Selama krisis keuangan global, kebijakan moneter Federal Reserve non standar dan non-konvensional bertujuan untuk meningkatkan likuiditas sektor perbankan, mengurangi biaya pinjaman, mencegah hilangnya likuiditas lembaga perbankan, yang mungkin mengarah pada kebangkrutan atau bahkan kebangkrutan. Dari sudut pandang ekonomi makro, kebijakan moneter difokuskan untuk mendukung ekonomi dan melawan resesi. Instrumen pertama yang dilaksanakan oleh Fed segera setelah pecahnya krisis keuangan adalah kebijakan tingkat suku bunga Zero-bound. Pada waktu itu Federal Reserve System adalah bank sentral pertama di dunia, yang memutuskan tentang pengurangan suku bunga utama secara cepat dan signifikan.

             Selain menurunkan suku bunga utama, ada perubahan dalam instrumentasi FED yang ada. Sejak Oktober 2008, telah dilaksanakan suku bunga dana, ditransfer dari lembaga penyimpanan ke bank sentral. Bank sentral membayar bunga tidak hanya untuk jumlah cadangan yang dibutuhkan, tetapi juga untuk dana tambahan - kelebihan cadangan, yang disimpan dalam rekening di otoritas moneter [Operasi Pasar Terbuka Domestik Selama 2009, 2010, hal. 4]. Pada bulan Desember 2008 suku bunga ditetapkan pada tingkat 25 basis poin.

             Selama beberapa dekade, aset bank sentral Amerika hampir seluruhnya terdiri dari sekuritas Treasury. Namun, sejak akhir 2007 struktur ini mengalami transformasi yang signifikan. Terjadi penurunan dalam bagian surat berharga Treasury terkait dengan aset keuangan lainnya. Empat kategori utama mulai mendominasi aset bank:
- Program pinjaman jangka pendek, memastikan likuiditas lembaga keuangan, seperti: bank, dana investasi, rumah pialang;
- program kredit yang ditargetkan, termasuk pinjaman untuk lembaga non-keuangan, terhadap disfungsi pasar kredit;
- Sekuritas Treasury and Government-Sponsored Enterprises;
- pinjaman darurat, melindungi terhadap kebangkrutan lembaga keuangan.






  
       2.  Keluar dari strategi Federal Reserve System

Dalam jurnal :

       Sejak awal krisis keuangan global pada bulan September 2008, Federal Reserve System telah mendukung ekonomi dan pasar keuangan, dengan mempertahankan tingkat suku bunga hampir di tingkat nol-terikat dan melakukan pembelian aset luar biasa, untuk mempengaruhi minat pasar jangka panjang tarif. Namun, pada akhir 2013 bank sentral Amerika memutuskan tentang penyelesaian program pembelian aset, karena fakta yang mengembalikan pertumbuhan ekonomi positif Amerika Serikat. Sehingga The Fed mulai menerapkan strategi exit yang ditunggu-tunggu, yaitu proses normalisasi kebijakan moneter.

       Pada Juni 2011 Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah menerbitkan Prinsip Strategi Keluar. Setelah itu, pada 19 Juni 2013, Ben Bernanke pada konferensi pers sekali lagi mempresentasikan proses strategi keluar yang terperinci. Ditetapkan bahwa dalam konteks normalisasi kebijakan moneter the Fed akan terjadi :

-          secara bertahap memulihkan jumlah suku bunga utama ke tingkat sebelum krisis.
-          perubahan dalam ukuran dan struktur neraca bank sentral sebagai akibat dari penarikan dari program pembelian aset, yang dilaksanakan di bawah kebijakan pelonggaran kuantitatif yang tidak konvensional dan program pinjaman khusus untuk bank, untuk memulai kembali aliran kredit.



Penambahan Reviewer :

A.    Apa Itu Federal Reserve System (FED)
                                    Federal Reserve System (juga disebut Federal Reserve, atau secara informal The Fed) adalah bank sentral Amerika Serikat. Lembaga ini didirikan pada tahun 1913 dengan diberlakukannya Undang-Undang Federal Reserve, terutama sebagai respon kepanikan finansial pada tahun 1907. Seiring dengan waktu, tugas dan fungsi Federal Reserve System berkembang dan strukturnya juga mengalami perubahan. Kejadian seperti Depresi besar merupakan beberapa faktor utama yang menyebabkan perubahan sistem ini. Menurut dokomentasi resmi, tugas utama Federal Reserve adalah:
  1. Menyelenggarakan kebijakan moneter  negara dengan mempengaruhi kondisi moneter dan kredit dalam ekonomi dengan tujuan penyerapan tenaga kerja yang maksimal, harga yang stabil, serta tingkat suku bunga jangka panjang yang moderat
  2. Melakukan pengawasan dan regulasi atas institusi perbankan untuk menjamin keamanan perbankan nasional dan sistem finansial nasional, serta melakukan perlindungan terhadap hak-hak kredit konsumen
  3. Menjaga stabilitas sistem finansial dan risiko sistemik di dalamnya yang dapat muncul pada pasar finansial.
  4. Menyediakan layanan finansial kepada lembaga penyimpanan, pemerintah Amerika Serikat, serta institusi resmi asing, termasuk memainkan peran penting dalam menjalankan sistem pembayaran nasional.
Federal Reserve System tidak dimiliki oleh siapapun dan bukanlah lembaga privat yang mencari keuntungan. Lembaga ini merupakan entitas independen di dalam pemerintahan. Menurut Federal Reserve, saat ini terdapat 5 bagian pada Federal Reserve System:
  1. Dewan Gubernur yang ditunjuk oleh Presiden sebuah lembaga pemerintah di Washington, D.C.
  2. Komisi Pasar Terbuka Federal, yang mengawasi operasi pasar terbuka, sebuah alat utama kebijakan moneter nasional
  3. 12 Bank Sentral Federal, lembaga privat yang terdapat di kota-kota utama di Amerika Serikat, yang membagi negara ini ke dalam 12 distrik, yang berfungsi sebagai agen fiskal untuk Bendahara Negara Amerika Serikat, di mana pada setiap bank memiliki 9 anggota Dewan Direksi.
  4. Beberapa lembaga penasihat
Struktur bank sentral di Amerika Serikat cukup unik apabila dibandingkan dengan bank sentral di negara lain, yakni bank sentral Amerika Serikat tidak memiliki hak untuk mencetak mata uang, di mana dimiliki oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat

   
       3. Perspektif

Dalam jurnal :

                Mempertimbangkan posisi saat ini dari Sistem Federal Reserve, dapat disimpulkan bahwa bank sentral siap untuk secara efektif dan tepat waktu melaksanakan strategi keluar. Mereka secara langsung terkait dengan bentuk manajemen neraca bank sentral. Hingga tingkat tertentu, cadangan, yang dipegang oleh The Fed, akan menurun ketika kondisi keuangan akan membaik, yang pada saat yang sama akan menyebabkan bank-bank akan dapat memenuhi kebutuhan likuiditas mereka di pasar - di luar bank sentral. Janet Yellen dari Federal Reserve System, menunjukkan bahwa proses peningkatan tingkat suku bunga dapat dimulai dalam waktu 6 bulan setelah berakhirnya kebijakan Pengurangan Kuantitatif. Ini berarti bahwa nyata bahwa pertumbuhan dapat terjadi dari April 2015. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan pada tahun 2014 (pada tingkat sekitar 2%) dapat mengakibatkan keputusan ini akan ditunda. Meskipun kondisi di pasar tenaga kerja Amerika telah membaik, pertumbuhan upah masih tetap lemah.

                Menurut Ringkasan Proyeksi Ekonomi Fed (SEP), suku bunga dasar pada akhir 2015 akan berada pada level 1% (lihat Gambar 5) [Alexander 2014, hal. 2-4]. Prospek untuk tahun 2016 sangat menarik. Jangkauan perkiraan anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berkisar antara 0,5% -4,25%. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan anggota Fed sangat ragu-ragu, kebijakan apa yang harus dilakukan bank sentral pada tahun 2016. Namun demikian, sebanyak 13 dari 16 anggota menunjukkan bahwa tingkat dana federal harus di atas 2%, sehingga dalam tahun-tahun mendatang the Fed bermaksud untuk melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga. Pada gilirannya, ramalan jangka panjang menunjukkan bahwa FOMC memiliki keyakinan kuat bahwa suku bunga jangka pendek harus naik ke 3,25% -4,25%, dengan median dari level 3,75%. Jadi kemungkinan fakta bahwa kebijakan kenaikan suku bunga akan dilaksanakan oleh the Fed di tahun-tahun mendatang.

Penambahan Reviewer :

A.    Dampak dari Kenaikan Tingkat Suku Bunga FED

Ketika suku bunga meningkat, ada efek cara pada dunia nyata yang mana konsumen dan pebisnis dapat mengakses kredit untuk melakukan pembelian yang diperlukan dan merencanakan keuangan mereka. Artikel ini membahas bagaimana konsumen akan membayar lebih untuk modal yang diperlukan untuk melakukan pembelian dan mengapa pebisnis akan menghadapi biaya yang lebih tinggi terkait dengan perluasan operasi mereka dan gaji pendanaan, ketika Federal Reserve meningkatkan tingkat target. Namun, entitas sebelumnya bukan satu-satunya yang menderita karena biaya yang lebih tinggi, sebagaimana artikel ini menjelaskan.
Rincian berikut ini memberikan tentang apa yang konsumen dan pebisnis dapat mengharapkan sebagai akibat dari kenaikan suku bunga Federal Reserve baru-baru ini.
Hal yang Secara Tradisional Meningkat Ketika Fed Meningkatkan Suku Bunga
Naiknya suku dana Fed kemungkinan akan menyebabkan efek riak pada biaya pinjaman untuk konsumen dan pebisnis yang ingin mengakses kredit berdasarkan dolar AS. Yang memiliki dampak banyak di seluruh kategori kredit, termasuk yang berikut:
1. Tarif Utama: Kenaikan suku di Fed segera memicu lonjakan pada tariff utama, yang mewakili tarif kredit yang mana bank memperluas ke pelanggan mereka yang paling layak mendapat kredit. Tariff ini adalah salah satu bentuk lain dari kredit konsumen berbasis, sebagai tarif utama yang lebih tinggi berarti bahwa bank akan tetap meningkatkan, dan tariff biaya variabel pinjaman ketika mengkaji risiko pada perusahaan kredit yang kurang layak dan konsumen.
2. Tarif Kartu Kredit: Bekerja sama tariff nilai utama, bank akan menentukan bagaimana individu lain layak mendapatkan kredit didasarkan pada profil risiko mereka. Tarif akan berpengaruh untuk kartu kredit dan pinjaman lainnya karena keduanya memerlukan risiko-profiling luas dari konsumen yang mencari kredit untuk melakukan pembelian. Pinjaman jangka pendek akan memiliki tingkat lebih tinggi daripada mereka yang dianggap jangka panjang.
3. Tabungan: tarif pasar uang dan kredit deposit (CD) meningkat disebabkan lanjutan dari tingkat utama. Secara teori, hal tersebut harusnya meningkatkan tabungan di kalangan konsumen dan pebisnis karena mereka dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi pada tabungan mereka. Namun, ada kemungkinan bahwa orang dengan beban utang akan berusaha untuk melunasi kewajiban keuangan mereka untuk mengimbangi tingkat variabel yang lebih tinggi terkait dengan kartu kredit, pinjaman rumah, atau instrumen utang lainnya.
4. Utang Nasional AS: Sebuah kenaikan suku bunga meningkatkan biaya pinjaman bagi pemerintah AS dan memicu peningkatan utang nasional. Sebuah laporan dari tahun 2015 oleh Kantor Anggaran Kongres dan Dean Baker, seorang direktur di Pusat Penelitian Ekonomi dan Kebijakan di Washington, memperkirakan bahwa pemerintah AS mungkin berakhir membayar 2.9 triliun dolar lebih selama dekade berikutnya karena kenaikan suku bunga, jika harga telah tinggal mendekati nol.
Hal-hal Yang Sebagian Besar Tidak Terpengaruh Ketika Fed Meningkatkan Suku Bunga Acuan
1. Tarif Pinjaman Mobil: perusahaan mobil telah memperoleh manfaat yang sangat besar dari kebijakan suku bungan zero Fed, tapi naiknya suku acuan akan berdampak tambahan. Anehnya, kredit mobil belum bergeser banyak sejak pengumuman Federal Reserve karena mereka adalah pinjaman jangka panjang.
2. Tarif Hipotek: Sebuah tanda kenaikan suku bunga dapat mengirim peminjam rumah bergegas untuk menutup kesepakatan untuk tingkat pinjaman tetap pada rumah baru. Namun, tarif hipotek secara tradisional lebih berfluktuasi bersama-sama dengan hasil dari catatan keuangan domestik 10 tahun, yang sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat inflasi.
Hal-hal yang Secara Tradisional Menurun Ketika Fed Meningkatkan Suku Bunga
1. Keuntungan bisnis: Ketika suku bunga naik, itu biasanya merupakan kabar baik bagi profitabilitas sektor perbankan, seperti yang dicatat oleh investasi besar Goldman Sachs. Tapi untuk sisa sektor bisnis global, kenaikan suku bunga mengukir ke profitabilitas. Itu karena biaya modal yang diperlukan untuk memperluas menjadi lebih tinggi. Itu bisa menjadi berita buruk bagi pasar yang saat ini dalam laba resesi.
2. Penjualan Rumah: Suku bunga yang tinggi dan inflasi yang lebih tinggi biasanya menenangkan permintaan di sektor perumahan. Pada pinjaman 30 tahun di 4,0%, pembeli rumah saat ini dapat mengantisipasi setidaknya 60% dalam pembayaran bunga selama masa investasi mereka. Setiap kenaikan kecil pasti menjadi penghalang untuk memperoleh investasi jangka panjang mantan Presiden George Bush pernah digambarkan sebagai pusat “The American Dream.”
3. Pengeluaran Konsumen: Kenaikan biaya pinjaman secara tradisional meningkatkan pada pengeluaran konsumen. Kedua tarif kartu kredit yang lebih tinggi dan tingkat tabungan yang lebih tinggi karena suku bunga bank yang lebih baik memberikan memacu penurunan dalam pembelian konsumen.
Saham apa yang paling menghasilkan saat suku bunga meningkat?
Walaupun keuntungan di skala yang lebih besar dapat meleset saat suku bunga naik, peningkatan kecil bagus untuk perusahaan yang menjalankan bisnis mereka di Amerika Serikat. Hal ini karena produk local menjadi lebih menarik karena semakin kuatnya dollar. Namun, meningkatnya dollar memiliki dampak negative untuk peruhsaan yang memiliki bisnis di pasar internasional yang cukup besar. Saat dollar meningkat – dipicu oleh naiknya suku bunga – terhadap nilai tukar asing, cabang perusahaan di luar US akan mengalami penurunan omset dalam jangka waktu dekat. Perusahaan Microsoft, Hershey (HSY), Caterpillar (CAT), and seperti Johnson & Johnson (JNJ) dari semua perusahaan tersebut telah diperingatkan perihal dampak naiknya dollar terhadap profit mereka.
Meningkatnya harga umumnya baik untuk sector keuangan. Saham perbankan cenderung menguntungkan saat meningkat naik, menurut Claudio Borio, kepala departemen ekonomi dan keuangan di BIS. Borio mengatakan bahwa keuangan perusahaan menyokong angka bunga yang tinggi karena ‘dampak positif dari kemampuan untuk mendapatkan uang dari meminjamkan uang keluar perusahaan untuk harga yang lebih tinggi dari waktu ke waktu’ dibandingkan dengan profit tetap yang tidak menghasilkan bunga.’ besar seperti Saham dari bank JPMorgan Chase & Co. (JPM) dan Goldman Sachs Group (GS) telah meningkat dari 6 bulan ini, keduanya diakibatkan factor factor tertentu seperti melambatnya pertumbuhan di China, Brexit, dan perkiraan naiknya the Fed.

METODELOGI
                
                 Metode yang terdapat pada jurnal ini adalah metode pengumpulan data, dengan mencari data-data yang ada dan kemudian menganalisisnya dengan bentuk jurnal dan melakukan diskusi.


KESIMPULAN

                 Federal Reserve System (juga disebut Federal Reserve, atau secara informal The Fed) adalah bank sentral Amerika Serikat. Lembaga ini didirikan pada tahun 1913 dengan diberlakukannya Undang-Undang Federal Reserve, terutama sebagai respon kepanikan finansial pada tahun 1907. Seiring dengan waktu, tugas dan fungsi Federal Reserve System berkembang dan strukturnya juga mengalami perubahan. Kejadian seperti Depresi besar merupakan beberapa faktor utama yang menyebabkan perubahan sistem ini.

                 waktu dan laju normalisasi kebijakan moneter negara-negara bersatu sangat tergantung pada kondisi ekonomi Amerika. ini mengacu pada instrumen, yang bertujuan pada kedua perubahan pada lembar neraca makan, serta kenaikan suku bunga. implementasi strategi keluar juga tergantung pada reaksi pasar terhadap perubahan yang terjadi. jika reaksi pasar terhadap kenaikan suku bunga akan dikurangi, volume dan laju kenaikan suku bunga utama akan tinggi. namun, jika pasar akan bereaksi kuat bahkan untuk kenaikan suku bunga yang kecil sekalipun, proses penambahan tingkat dana federal akan bersifat tahunan. pada saat yang sama, neraca bank sentral tidak mulai berkurang hingga waktu, ketika suku bunga tidak mulai meningkat.

                 meringkas pertimbangan di atas, harus dinyatakan dengan jelas bahwa dengan mengasumsikan kelanjutan pertumbuhan positif ekonomi AS, sistem cadangan federal harus mulai menerapkan strategi keluar. ini akan menyebabkan kembalinya kebijakan moneter standar, tanpa memerlukan instrumen yang tidak konvensional, yang berdampak kuat pada keseimbangan bank sentral.
                

KEUNGGULAN

                 Menurut reviewer kaunggulan dari jurnal ini adalah pada metode yang terdapat pada jurnal, penulis bukan hanya menggunakan metode pengumpulan data namun penulis juga menggunakan metode diskusi dalam menyelesaikan jurnalnya.

SARAN

                 Saran dari reviewer untuk jurnal ini adalah seharusnya penulis lebih menjelaskan apa itu FED sebelum menjelaskan tentang pokok dari permasalah yang terdapat pada jurnal, dan isi dari jurnal seharusnya lebih rapi.


Link : 
                

REFERENSI