Jumat, 23 Februari 2018

EMF : UANG DAN INFLASI



Nur Auliah
1601270017
4A Perbankan Syariah’16 Pagi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Dosen : Totok Harmoyo SE,M.Si
UANG DAN INFLASI
1.      Pengertian Uang
Pengertian uang dalam ekonomi tradisional didefenisikan sebagai setiap alat tukar yang diterima secara umum. Alat tukar ini bisa berupa apapun yang diterima orang dalam masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut juga uang barang.
Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern, uang didefenisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang – barang dan jasa – jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang. Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.  

2.      Fungsi Uang
Uang memiliki tiga fungsi yaitu sebagai store of value, unit of account, medium of exchange, berikut penjelasannya :
Sebagai unit hitung ( store of value ) bisa disebut menyimpan harta kita dalam bentuk uang. Jika kita mendapatkan uang maka kita bisa menyimpannya dan membelanjakannya besok, minggu depan atau bulan depan.
Sebagai unit hitung ( unit of account ) bisa disebut alat untuk menilai harta. Uang memberikan ukuran di mana harga ditetapkan dan utang dicatat.  
Sebagai media pertukaran ( medium of exchange ) bisa disebut dengan alat jual beli. Uang adalah apa yang kita gunakan untuk membeli barang dan jasa.
Agar dapat memahami fungsi uang, cobalah kita bayangkan suatu perekonomian tanpa uang atau kita sebut saja perekonomian barter. Perekonomian semacam itu perdagangan membutuhkan double coincedence of want suatu peristiwa yang secara kebetulan terjadi antara dua orang yang masing – masing menginginkan barang dari pihak lain yang berada pada waktu dan tempat yang sama atau tepat untuk melakukan pertukaran.

3.      Jenis – Jenis Uang
Uang memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Uang yang mengandung unsur intrinsik adalah fiat money atau disebut uang atas – unjuk, dulu dalam sejarah manusia banyak jenis uang sebagai alat tukar menukar seperti uang dari tembaga, emas, perak bahkan ada alat tukar dengan menggunakan kulit, biji kerang, dll. Dan pada masa ini banyak yang pemikiran yang menyatakan bahwa memakai uang emas itu ribet, namun justru yang ribet itu menggukan uang kertas, jika uang kertas bernilai 1 milyar itu jika kita bawa bisa beberapa tas, belum lagi resiko dirampok oleh penjahat atau semacamnya. Nmaun, jika memakai emas itu akan lebih  mudah, karena emas yang senilai 1 milyar hanya 1 batang sabun mandi.
Dimasa lalu sebagian besar masyarakat telah menggunakan komoditas dengan nilai intrinsik sebagai uang yang disebut uang komoditas ( commodity money ). Contoh uang komoditas yang paling banyak digunakan adalah emas. Ketika orang menggunakan emas sebagai uang ( atau uang kertas yang dapat ditebus dengan emas ), perekonomian itu dikatakan menggunakan standar emas ( gold standard ). Emas adalah suatu bentuk uang komoditas karena bisa digunakan untuk berbagai tujuan yaitu sebagai perhiasan, penambal gigi, dan lain sebagainya, sebagaimana untuk transaksi.

4.      Bagaimana Kuantitas Uang Dikendalikan
Jumlah uang yang tersedia disebut jumlah uang beredar ( money supply ). Uang yang beredar adalah uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah uang yang biasa kita gunakan sekarang atau uang kertas dan uang koin. Uang giral itu adalah berbentuk kartu kredit, tabungan, atm dll. Uang Quasy uang yang bentuknya deposito dan butuh waktu untuk mengambilnya tidak bisa langsung ambil tidak seperti uang giral yang kapanpun kita bisa mengambilnya. Dalam erekonomian yang menggunakan uang komoditas, jumlah uang beredar adalah jumlah dari komodias itu. Dalam perekonomian yang menggunakan fiat money, seperti sebagian perekonomian dewasa ini, pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar, peraturan resmi memberi pemerintah hak untuk memonopoli pencetakan uang. Tingkat pengenaan pajak ( taxation ) dan tingkat pembelian pemerintah merupakan instrumen kebijakan pemerintah, begitu pula jumlah uang beredar. Kontrol atas jumlah uang beredar disebut kebijakan moneter ( monetary policy ).  
Kebijakan moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang moneter ( keuangan ) yang tujuannya untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter meliputi :
a.       Kebijakan penetapan persediaan kas.
Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan persediaan yang yang beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank – bank. Dengan mengurangi jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan.
b.      Kebijakan dikonto.
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong untuk menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uangyang beredar dapat berkurang sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.
c.       Kebijakan Operasi pasar terbuka.
Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat – surat berharga, misalnya Surat Utang Negara ( SUN ). Semakin banyak jumlah surat – surat berharga yang terjual, jumlah uang beredar akan berkurang sehingga dapat mengurangi tingkat inflasi. 

5.      Kuantitas Uang Diukur
Bagaimana kita bisa mengukur kuantitas uang dalam perekonomian yang lebih kompleks ? jawabnnya tidak jelas, karena tidak ada aset tunggal yang digunakan untuk seluruh transaksi. Orang bisa menggunakan berbagai aset untuk melakukan transaksi, seperti uang tunai atau cek, meskipun sebagian aset lebih mudah digunakan dari pada yang lainnya.
Aset yang paling jelas untuk dimasukkan dalam kuantitas uang adalah mata uang ( currecy ) atau disebut juga uang kartal, yaitu jumlah uang kertas dan uang logam yang beredar sebagian besar transaksi harian menggunakan mata uang sebagai media pertukaran.
Jenis aset kedua yang digunakan dalam transaksi adalah rekening Giro ( demand deposits ),dana yang dipegang orang dalam rekening ceknya ( checking accounts). Jika sebagian besar penjual menerima cek pribadi, aset dalam rekening cek hampir sama mudahnya digunakan dengan mata uang.  Dengan ini dinyatakan bahwa cek juga termasuk suatu aset yang mudah dipergunakan sama halnya dengan mata uang. Karena juga lebih mudah untuk melakukan transaksi, karena itu aset ini bisa dimasukkan dalam kuantitas uang.

6.      Teori Kuantitas Uang
Teori yang akan kita kembangkan yaitu disebut dengan teori kuantitas uang ( quantity theory of money ). Hubungan di antara trnasaksi dan uang ditunjukkan dalam persamaan berikut, yang disebut persamaan kuantitas ( quantity equetion ).

M x V = P x T

Persamaan kuantitas menyatakan transaksi. T menunjukan total jumlah transaksi selama periode waktu tertentu, katakanlah setahun. Dengan kata lain, T adalah berapa kali dalam setahun barang dan jasa dipertukarkan dengan uang. P adalah harga dari suatu transaksi tertentu – jumlah dolar yang dipertukarkan. Produk dari harga transaksi dan jumlah transaksi, PT, sama dengan jumlah dolar yang dipertukarkan setahun. Persamaan kuantitas  menyatakan uang yang digunakan untuk melakukan transaksi M adalah kuantitas uang. V disebut perputaran uang transaksi ( transactions velocity of money ) dan mengukur tinngkat di mana uang bersikulasi dalam perekonomian. Dengan kata lain, perputaran menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam periode waktu tertentu.

7.      Dari Transaksi Menjadi Pendapatan
Ketika mempelajari peran uang dalam perekonomian, para ekonom biasanya menggunakan versi persamaan kuantitas yang agak berbeda selain yang diperkenalkan di atas. Persamaan pertama mengandung masalah, yaitu jumlah transaksi sulit diukur. Untuk memecahkan masalah ini, jumlah transaksi T digantin dengan output total dari perekonomian Y.
Transaksi dan output sangat berkaitan, karena semakin banyak perekonomian berproduksi, semakin banyak barang dibeli dan dijual. Namun demikian, keduanya tidak sama. Ketika seseorang menjual mobil bekas untuk orang lain, misalnya, mereka melakukan transaksi dengan menggunakan uang, meskipun mobil bekas bukan bagian dari output sekarang. Akan tetapi, nilai uang dari transaksi adalah  proporsional terhadap nilai uang dari output.
Jika Y menyatakan jumlah output dan P menyatakan harga satu unit output, maka nilai uang dari output adalah PY. Persamaan kuantitas menjadi :

M x V = P x Y

Karena Y merupakan jumlah pendapatan total, V dalam  persamaan kuantitas versi ini disebut perputaran pendapatan uang ( income velocity of money ). Perputaran pendapatan uang menyatakan berapa kali uang masuk ke dalam pendapatan seseorang dalam periode waktu tertentu. Persamaan kuantitas versi ini adalah yang paling umum, dan satu – satunya persamaan yang akan kita gunakan sejak saat ini.

8.      Inflasi dan Tingkat Bunga
Para ekonom menyebutkan tingkat bunga yang dibayar bank sebagai tingkat bunga nominal ( nominal interest rate ) dan kenaikan daya beli anda dengan tingkat bunga riil ( real interest rate ). Jika i menyatakan tingkat bunga nominal, r tingkat bunga riil, dan π tingkat inflasi, maka hubungan di antara ketiga variabel tersebut bisa ditulis sebagai :
r = i – π
tingkat bunga riil adalah perbedaan di antara tingkat bunga nominal dan tingkat inflasi.

9.      Efek Fisher
Jika kita atur kembali persamaan tingkat bunga riil di atas, kita bisa melihat bahwa tingkat bunga nominal adalah jumlah tingkat bunga riil dan tingkat inflasi :

i = r + π
Persamaan di atas disebut persamaan Fisher ( fisher equation ). Persamaan itu menunjukkan tingkat bunga bisa berubah karena dua alasan : karena tingkat bunga riil berubah atau karena tingkat inflasi berubah.
Setelah kita memisahkan tingkat bunga nominal menjadi dua bagian, kita bisa gunakan persamaan ini untuk mengembangkan teori yang menjelaskan tingkat bunga nominal. Bab 3 menunjukkan bahwa tingkat bunga riil menyesuaikan untuk menyeimbangkan tabungan dan investasi. Teori kuantitas uang menunjukkan bahwa tingakat pertumbuhan uang menentukan tingkat inflasi. Persamaan fisher meminta kita menambah tingkat bunga riil dengan tingkat inflasi untuk menentukan tingkat bunga nominal.
Teori kuantitas dan persamaan fisher sama – sama menyatakan bagaimana pertumbuhan uang memperngaruhi tingkat bunga nominal. Menurut teori kuantitas, kenaikan dalam tingkat pertumbuhan uang sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat inflasi. Menurut persamaan fisher, kenaikan  1 persen dalam tingkat inflasi sebaliknya menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat bunga nominal. Hubungan satu – untuk – satu antara tingkat inflasi dan tingkat bunga nominal disebut efek Fisher.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar