Nur Auliah
1601270017
Perbankan Syariah '16 3A pagi
PENDAPATAN NASIONAL DALAM
PENDEKATAN EKONOMI ISLAM
1. Pengertian
dan Ruang Lingkup Pendapatan Nasional.
Secara
sederhana pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan suatu negara pada periode tertentu biasanya satu tahun. Istilah yang terkait dalam pendapatan nasional
beragam antara lain : produk domestik bruto ( gross domestic product/GDP),
produk nasional bruto (gross national product/GNP), serta produk nasional neto
(net national product/NNP).
Pendapatan
nasional yang merupakan ukuran terhadap aliran uang dan barang dalam
perekonomian dapat dihitung dengan tiga pendekatan yaitu :
a.
Pendekatan
produksi (production apporoach).
b.
Pendekatan
pendapatan (income apporoach).
c.
Pendekatan
pengeluaran (expenditure apporoach).
2. Pendapatan
Nasional Dengan Pendekatan Produksi (Gross Domestic Product/GDP)
Perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan produksi diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah bruto (gross
value added) dari semua sektor produksi. Penggunaan konsep nilai ini tambah
dilakukan guna menghindari terjadinya perhitungan ganda (double count). Barang yang dimasukkan dalam perhitungan
pendapatan nasional hanya barang jadi atau barang siap pakai (final
goods).
Sektor
industri dikelompokkan menjadi 11 sektor atas dasar ISIC (International
Standart Industri Classification) yang meliputi:
a.
Sektor
produksi pertanian.
b.
Sektor
produksi pertambangan dan penggalian.
c.
Sektor
industri manufaktur.
d.
Sektor
produksi listrik, gas dan air minum.
e.
Sektor
produksi bnagunan.
f.
Sektor
produksi perdagangan , hotel dan restoran.
g.
Sektor
produksi transportasi dan komunikasi.
h.
Sektor
produksi bank dan lembaga keuangan lainnya.
i.
Sektor
produksi sewa rumah.
j.
Sektor
produksi pemerintahan dan pertahanan.
k.
Sektor
produksi jasa lainnya.
3. Pendapatan
Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran (Gross National Product/GNP)
Perhitungan
pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dilakukan dengan menjumlahkan
permintaan akhir unit-unit ekonomi, yaitu:
a.
Rumah
tangga berupa konsumsi (consumption/C)
b.
Perusahaan
berupa investasi (investasment/I)
c.
Pengeluaran
pemerintah (goverment/G)
d.
Pengeluaran
ekspor dan impor (export-import/X-M).
Persamaannya
sebagai berikut:
-
Y=C+I,
untuk perekonomian tertutup tanpa peranan pemerintah.
-
Y=C+I+G,
untuk perekonomian tertutup dengan peranan pemerintah.
-
Y=C+I+G+X-M,
untuk perekonomian terbuka.
GDP adalah nilai
barang jadi yang diproduksi di dalam negeri. Dan GNP adalah ada bagian barang atau jasa yang
diperoleh dari luar negeri.
Ada 3 kondisi yang mungkin terjadi pada suatu negara.
-
Nilai
GDP lebih besar dari GNP (GDP>GNP)
Penghasilan
penduduk suatu negara yang kerja diluar negeri lebih sedikit dibandingkan
penghasilan orang saing dinegara itu.
-
Nilai
GDP lebih kecil GNP (GDP<GNP)
Penghasilan
penduduk yang bekerja diluar negeri lebih besar dibandingkan penghasilan orang
asing dinegara itu.
-
Nilai
GDP sama dengan GNP (GDP=GNP)
Penghasilan
penduduk yang bekerja diluar negeri akan sama besar dengan penghasilan orang
asing dinegara itu.
4. Pendapatan
Nasional dengan Pendekatan Pendapatan (Net National Product/NNP)
Berbeda dengan GNP, maka NNP merupakan GNP
dikurangi penyusutan dari stok modal yanga ada selama periode tertentu. Penyusutan
merupakan ukuran dari bagian GNP yang harus disisihkan untuk menjaga kapasitas
priduksi dari perekonomian.
GDP
Rill (Real GDP) dan GDP Nominal (Nominal GDP)
GDP
nominal mengukur nilai output atau pendapatan nasional dalam suatu periode
tertentu menurut harga pasar yang berlaku pada periode tersebut atau dikenal
dengan istilah current price. Sedangkan yang dimaksud dengan GDP riil mengukur
nilai output atau pendapatan nasional pada periode tertentu menurut harga yang
ditentukan (harga pada tahun dasar atau dikenal dengan istilah harga
konstan/constant price).
5. Pendapatan
Nasional Dalam Perspektif Ekonomi Islam
Pendekatan
ekonomi konvensional menyatakan GDP atau GNP riil dapat dijadikan sebagai suatu
ukuran kesejahteraan ekonomi (measure of economic welfare) atau kesejahteraan
pada suatu negara.
Hal
yang membedakan sistem ekonomi islam dengan ekonomi lainnya adalah penggunaan
parameter falah. Falah adalah kesejahteraan yang hakiki, kesejahteraan yang
sebenar-benarnya, dimana komponen-komponen rohaniah masuk kedalam pengertian
falah ini. Ekonomi islam dalam arti sebeuah sistem ekonomi (nidhom al-iqtishad)
merupakan sebuah sistem yang dapat mengantar umat manusia kepada real welfare
(falah), kesejahteraan yang sebenarnya.
Namun
lebih sering kesejahteraan itu diwujudkan pada peningkatan GNP yang tinggi,
kalau dibagi dengan jumlah penduduk akan menghasilkan per capita income yang
tinggi.
Setidaknya
ada 4 hal yang smestinya bisa diukur dengan pendekatan pendapatan nasional
berdasarkan ekonomi islam, sehingga tingkat kesejahteraan bisa dilihat secara
lebih jernih dan tidak biasa. Yaitu:
A.
Pendapatan
Nasional Harus Dapat Mengukur Penyebaran Pendapatan Individu Rumah Tangga
Kendati
GNP dikatakan dapat mengukur kinerja kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar,
GNP tidak dapat menjelaskan komposisi dan distribusi nyata dari output per
kapita. Semestinya, perhitungan pendaptan nasional islami harus dapat mengenali
penyebaran alamiah dari output perkapita tersebut, karena dari sinilah
nilai-nilai sosial dan ekonomi islami bisa masuk. Jika penyebaran pendapatan
individu secara nasional bisa dideteksi secara akurat, maka akan dengan mudah
dikenali seberapa besar rakyat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.
B.
Pendapatan Nasional Harus Dapat Mengukur
Produksi Disektor Pedesaan
Satu
contoh betapa tidak sempurnanya perkiraan produksi komoditas subsisten ini
adalah, kita tidak pernah benar-benar dpat mengetahui berapa sesungguhnya
pendapatan masyarakat desa dari sektor subsisten ini. Oleh karena itu, kita
juga tidak mengetahui, sekarang ini kondisinya dan apakah sedang naik atau
turun. Untuk mengetahui tingkat produksi komoditas subsisten ini, harus
diketahui terlebih dahulu tingkat harga yang digunakan. Pada umumnya ada dua jenis harga pasar, yakni harga yang
secara nyata diterima petani atau diharapkan akan diterima oleh petani, dan
satu set harga lainnya adalah nilai yang dibayar oleh konsumen di pasar eceran.
C.
Pendapatan Nasional Harus Dapat Mengukur
Kesejahteraan Ekonomi Islami
Sangat
penting untuk mengekspresikan kebutuhan efektif atau kebutuhan dasar akan
barang dan jasa, sebagai persentase total konsumsi. Hal itu perlu dilakukan
karena, kemampuan untuk menyediakan kebutuhan dasar seperti pangan, perumhan,
pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih, rekreasi dan pelayanan publik
lainnya, sesungguhnya bisa menjadi ukuran bagaimana tingkat kesejahteraan dari
suatu negara atau bangsa.
D.
Perhitungan
Pendapatan Nasional Sebagai Ukuran Dari Kesejahteraan Sosial Islami Melalui
Pendugaan Nilai Santunan Antarsaudara dan Sedekah
Kita
tahu bahwa GNP adalah ukuran moneter dan tidak memasukkan transfer payments
seperti sedekah. Namun, haruslah disadari, sedekah memeiliki peran yang
signifikan di dalam masyarakat islam. Dan ini bukan sekedar pemberian secara
sukarela pada orang lain namun merupakan bagian dari kepatuhan dalam
menjalankan kehidupan beragama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar