Nur
Auliah
1601270017
4A
Perbankan Syariah Pagi
Dosen
: Totok Harmoyo SE,M,Si
PERMINTAAN
DAN PENAWARAN AGREGAT
1.
Permintaan
Agregat
Permintaan
agregat ( aggregate demand, AD ) adalah hubungan antara jumlah output yang
diminta dan tingkat harga agregat. Dengan kata lain, kurva permintaan agregat
menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada setiap tingkat
harga.
Persamaan Kuantitas Sebagai
Permintaan Agregat
Di
bab 4 teori kuantitas menyatakan :
MV
= PY
Di
mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat
harga, dan Y adalah jumlah output. Jika perputaran uang adalah konstan, maka
persamaan ini menyatakan bahwa jumlah uang beredar menentukan nilai nominal
output, yang pada akhirnya merupakan produk dari tingkat harga dan jumlah
output.
Namun
jika kuantitas ditulis dalam bentuk penawaran dan permintaan untuk keseimbangan
uang riil ditulis sbb :
M
/ P = ( M / P )d = kY
Di
mana k = 1 / V adalah parameter yang menentukan berapa banyak uang yang orang
ingin pegang untuk setiap dolar pendapatan. Dalam bentu ini, persamaan
kuantitas menyatakan bahwa penawaran dari keseimbangan uang riil M / P sama
dengan permintaan ( M / P )d dan bahwa permintaan adalah
proporsional terhadap output Y. Perputaran uang V adalah “sisi lain” dari
parameter permintaan uang k. Asumsi perputaran uang konstan sama dengan asumsi
bahwa permintaan untuk keseimbangan uang riil untuk tiap satuan output adaalh
konstan.
Kurva
permintaan agregat, kurva permintaan agregat AD menunjukkan hubungan antara tingkat harga P dan jumlah
barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu digambarkan untuk nilai jumlah uang
beredar M tertentu. Kurva permintaan agregat miring ke bawah semakin tinggi
tingkat harga P, semakin renadah tingkat keseimbangan riil M / P, dan karena
itu semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta Y.
Mengapa Kurva Permintaan Agregat
Miring Ke Bawah
Kemiringan
kurva agregat ke bawah dari kurva permintaan agregat dengan memikirkan
penawaran dan permintaan untuk kesimbangan uang riil. Jika output lebih tinggi,
orang-orang terlibat dalam lebih banyak transaksi dan membutuhkan keseimbangan
riil yang lebih tinggi M / P. Untuk jumlah uang beredar yang tetap M,
keseimbangan riil yang lebih tinggi menunjukkan tingkat harga yang lebih rendah.
Seblaiknya, juka tingkat harga lebih rendah, keseimbangan uang riil lebih
tinggi, tingkat keseimbangan riil yang lebih tinggi menyebabkan volume
transaksi yang lebih besar, yang berarti jumlah output yang diminta lebih
besar.
Pergeseran Dalam Kurva Permintaan
Agregat
Kurva
permintaan agregat dibuat untuk nilai dari jumlah uang beredar yang tetap.
Dengan kata lain, kurva tersebut menyatakan kombinasi yang mungkin dari P dan Y
untuk nilai M tertentu. Jika Fed mengubah jumlah uang beredar, maka kombinasi
yang mungkin dari P dan Y berubah, yang berarti kurva permintaan agregat
bergeser.
Meskipun
teori kuantitas memberikan dasar yang sangat sederhana untuk memahami kurva
permintaan agregat, kenyataan sesungguhnya jauh lebih rumit. Fluktuasi dalam
jumlah uang beredar bykanlah satu – satunya fluktuasi permintaan agregat.
Meskipun jumlah uang beredar tetap konstan, kurva permintaan agregat bergeser
jika beberapa peristiwa menyebabkan perubahan perputaran uang.
Penurunan
jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat kekiri, dan kenaikan
jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke kanan.
2.
Penawaran
Agregat
Penawaran agregat (
Aggregate supply, AS ) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa
memiliki harga yang fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga yang kaku dalam
jangka pendek, hubungan penawaran agregat yang berbeda : kurva penawaran
agregat jangka – panjang ( long – run aggregate supply ) LRAS dan kurva
penawaran agregat jangka – pendek ( short – run aggregate supply ) SRAS.
Jangka
Panjang : Kurva Penawaran Agregat Vertikal
Y = F ( K, L )
= Y
Kurva Penawaran Agregat
Jangka – Panjang, dalam jangka panjang, tingkat output ditentukan oleh jumlah
modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi, tingkat output tidak
bergantung pada tingkat harga. Kurva penawaran agregat jangka – panjang, LRAS,
adalah vertikal. Jika kurva penawaran agregat adalah vertikal, maka perubahan
dalam permintaan agregat mempengaruhi harga tetapi tidak output. Kurva penawaran agregat vertikal memenuhi
dikotomi klasik, karena menunjukkan bahwa tingkat output adalah independen
terhadap jumlah uang beredar. Tingkat output jangka panjang ini, Y, disebut
kesempatan kerja penuh ( full – employment ) atau tingkat output alamiah (
natural ). Yaitu, pada tingkat output di mana sumber daya perekonomian
dikaryakan sepenuhnya atau, yang lebih realistis, di mana pengangguran berada
pada titik wajarnya.
Pergeseran permintaan
Agregat dalam jangka panjang, penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva
permintaan agregat ke bawah dari AD1 ke AD2, ekuilibrium untuk
perekonomian bergerak dari titik A ke titik B. Kerana kurva penawaran agregat
adalah vertikal dalam jangka panjang, penurunan ermintaan agregat mempengaruhi
tingkat harga tetapi tidak tingkat output.
Jangka
Pendek : Kurva Penawaran Agregat Horisontal
model klasik dan kurva
penawaran agregat vertikal hanya berlaku dalam jangka panjang dalam jangka
pendek, sebagian harga bersifat kaku dan , karena itu, tidak menyesuaikan
dengan perubahan permintaan. Karena kekakuan harga ini, kurva penawaran agregat
jangka pendek tidak vertikal.
Ekuilibrium jangka –
pendek dari perekonomian adalah perpotongan kurva permintaan agregat dan kurva
penawaran agregat jangka – pendek horisontal ini. Dalam hal ini, perubahan
permintaan agregat mempengaruhi tingkat output.
Kurva penawaran agregat
jangka – pendek, dalam contoh ekstrem ini, seluruh harga adalah tetap dalam
jangka pendek. Karena itu, kurva penawaran agregat jangka pendek, SRAS, adalah
horisontal.
Jadi penurunan
permintaan agregat mengurangi output dalam jangka pendek karena harga – harga
tidak disesuaikan secara instan. Setelah penurunan yang tiba – tiba dalam
permintaan agregat, perusahaan tertahan dengan harga yang terlalu tinggi.
Dengan permintaan rendah dan harga tinggi, perusahaan menjual lebih sedikit
produk, sehingga mengurangi produksi dan memecat pekerja. Perekonomian
mengalami resensi.
Pergeseran permintaan
agregat dalam jangka pendek, penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva
permintaan agregat ke bawah dari AD1 ke AD2. Ekuilibrium
perekonomian bergeser dari titik A ke titik B. Karena kurva penawaran agregat
adalah horisontal dalam jangka pendek, penurunan permintaan agregat mengurangi
tingkat output.
Ekuilibrium jangka –
panjang, dalam jangka panjang perekonomian dengan sendirinya berada pada
perpotongan kurva penawaran agregat jangka – panjang dan kurva permintaan
agregat. Karena harga – harga telah disesuaikan pada tingkat ini, kurva
penawaran agregat jangka – pendek memotong titik ini pula.
Penurunan dalam
permintaan agregat, perekonomian dimulai dalam ekuilibrium jangka – panjang
pada titik A. Penurunan ermintaan agregat, mungkin disebabkan penurunan
perputaran uang, menggerakkan perekonomian dari titik A ke B, di mana output
berada di bawah tingkat alamiah. Ketika harga turun, perekonomian
berangsur-angsur keluar dari resensi, bergerak dari B ke C.
Guncangan
Pada Permintaan Agregat
Contoh dari guncangan
permintaan adalah, peluncuran dan penyebarluasan kartu kredit. Karena merupakan
cara yang lebih nyaman untuk melakukan pembelian daripada menggunakan uang
tunai, kartu kredit mengurangi jumlah uang yang ingin dipegang orang .
penurunan permintaan uang ini ekuivalen dengan kenaikan perputaran uang. Ketika
setiap orang memegang lebih sedikit uang, parameter permintaan uang k turun. Artinya,
setiap dolar beralih dari tangan ke tangan dengan cepat, sehingga perputaran V
( = 1 / k ) meningkat.
Dalam jangka pendek,
kenaikan permintaan meningkatkan output perekonomian yang menyebabkan
perekonomian mengalami hooming. Dengan harga lama, perusahaan sekarang menjual
lebih banyak output. Karena itu, perusahaan mempekerjakan lebih banyak pekerja,
meminta para pekerja untuk lembur, dan menggenjot penggunaan pabrik serta
peralatan mereka.
Kenaikan permintaan
agregat, perekonomian dimulai dalam ekuilibrium jangka panjang pada titik A. Kenaikan
permintaan agregat, akibat dari kenaikan perputaran uang, menggerakkan
perekonomian dari titik A ke titik B, di mana output berada di atas tingkat
tingkat alamiah. Ketika harga naik, output secara berangsur – angsur kembali ke
tingkat alamiah, dan perekonomian bergerak dari titik B ke titik C.
Selama itu, tingkat
permintaan agregat yang tinggi mendorong harga dan upah. Dengan naiknya tingkat
harga, kauntitas output yang diminta menurun, dan perekonomian secara bertahap
mendekati tingkat produksi alamiah. Tetapi selama masa transisi ke tingkat
harga yang lebih tinggi, output perekonomian lebih tinggi dari ada tingkat
alamiahnya.
Guncangan
Pada Penawaran Agregat
Guncangan penawaran
adalah guncangan pada perekonomian yang bisa mengubah biaya produksi barang
serta jasa dan akibatnya, mempengaruhi harga yang dibebankan perusahaan pada
konsumen. Karena memiliki dampak yang langsung terhadap tingkat harga,
guncangan enawaran kadang – kadang disebut guncangan harga. Contohnya, hama
yang menghancurkan pertanian. Penurunan penawaran makanan mendorong harga
makanan naik.
Guncangan penawaran
yang memperburuk, guncangan penawaran yang memperburuk mendorong biaya dan
harga naik. Jika permintaan agregat dipertahankan konstan, perekonomian
bergerak dari titik A ke titik B, yang menyebabkan stagflasi – kombinasi dari
kenaikan harga dan penurunan output. Secara berangsur – angsur, ketika
harga turun, perekonomian kembali ke
tingkat alami titik A.
Menghadapi guncangan
yang memperburuk, pembuat kebijakan yang mengendalikan permintaan agregat,
seperti Bank Sentral AS (Fed), memiliki pilihan sulit diantara 2 opsi. Opsi pertama
adalah mempertahankan permintaan agregat konstan. Dalam kasus ini, output dan
kesempatan kerja lebih rendah dari tingkat alamiah. Secara bertahap, harga akan
turun untuk mencapai full employment pada tingkat harga lama. Tetapi akibat
dari proses ini adalah resesi yang parah.
Opsi kedua adalah
memperluas permintaan agregat untuk membawa perekonomian ke arah tingkat alami
secara lebih cepat. Jika kenaikan permintaan agregat bersamaan dengan guncangan
penawaran agregat, perekonomian akan segera bergerak ketitik A ke titik C. Dalam
hal ini, Fed dikatakan mengakomodasi guncangan penawaran. Penggambaran opsi
ini, tentu saja, adalah bahwa tingkat harga secara permanen lebih tinggi. Tidak
ada jalan untuk menyesuaikan permintaan agregat baik untuk mempertahankan full
employment maupun mempertahankan tingkat harga yang stabil.
Mengakomodasi guncangan
penawaran yang memperburuk, dalam menanggapi guncangan penawaran yang memperburuk,
Fed bisa meningkatkan permintaan agregat untuk mencegah penurunan output. Perekonomian
bergerak dari titik A ke ttik C. Biaya dari kebijakan ini adalah tingkat harga
yang lebih tinggi secara permanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar