Nur
Auliah
1601270017
4A
Perbankan Syariah’16 Pagi
Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara
Dosen
: Totok Harmoyo SE,M.Si
UANG
DAN INFLASI
1.
Pengertian Uang
Pengertian uang dalam
ekonomi tradisional didefenisikan sebagai setiap alat tukar yang diterima secara
umum. Alat tukar ini bisa berupa apapun yang diterima orang dalam masyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang seperti ini disebut juga uang
barang.
Sedangkan dalam ilmu
ekonomi modern, uang didefenisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang – barang dan jasa –
jasa serta kekayaan berharga lainnya bahkan untuk pembayaran hutang. Beberapa
ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
2.
Fungsi Uang
Uang memiliki tiga
fungsi yaitu sebagai store of value, unit of account, medium of exchange,
berikut penjelasannya :
Sebagai unit hitung (
store of value ) bisa disebut menyimpan harta kita dalam bentuk uang. Jika kita
mendapatkan uang maka kita bisa menyimpannya dan membelanjakannya besok, minggu
depan atau bulan depan.
Sebagai unit hitung (
unit of account ) bisa disebut alat untuk menilai harta. Uang memberikan ukuran
di mana harga ditetapkan dan utang dicatat.
Sebagai media
pertukaran ( medium of exchange ) bisa disebut dengan alat jual beli. Uang
adalah apa yang kita gunakan untuk membeli barang dan jasa.
Agar dapat memahami
fungsi uang, cobalah kita bayangkan suatu perekonomian tanpa uang atau kita
sebut saja perekonomian barter. Perekonomian semacam itu perdagangan
membutuhkan double coincedence of want suatu peristiwa yang secara kebetulan
terjadi antara dua orang yang masing – masing menginginkan barang dari pihak
lain yang berada pada waktu dan tempat yang sama atau tepat untuk melakukan
pertukaran.
3.
Jenis – Jenis Uang
Uang memiliki unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Uang yang mengandung unsur intrinsik adalah fiat money atau disebut uang atas –
unjuk, dulu dalam sejarah manusia banyak jenis uang sebagai alat tukar menukar
seperti uang dari tembaga, emas, perak bahkan ada alat tukar dengan menggunakan
kulit, biji kerang, dll. Dan pada masa ini banyak yang pemikiran yang menyatakan
bahwa memakai uang emas itu ribet, namun justru yang ribet itu menggukan uang
kertas, jika uang kertas bernilai 1 milyar itu jika kita bawa bisa beberapa
tas, belum lagi resiko dirampok oleh penjahat atau semacamnya. Nmaun, jika
memakai emas itu akan lebih mudah,
karena emas yang senilai 1 milyar hanya 1 batang sabun mandi.
Dimasa lalu sebagian
besar masyarakat telah menggunakan komoditas dengan nilai intrinsik sebagai
uang yang disebut uang komoditas (
commodity money ). Contoh uang komoditas yang paling banyak digunakan adalah
emas. Ketika orang menggunakan emas sebagai uang ( atau uang kertas yang dapat
ditebus dengan emas ), perekonomian itu dikatakan menggunakan standar emas (
gold standard ). Emas adalah suatu bentuk uang komoditas karena bisa digunakan
untuk berbagai tujuan yaitu sebagai perhiasan, penambal gigi, dan lain
sebagainya, sebagaimana untuk transaksi.
4.
Bagaimana Kuantitas Uang Dikendalikan
Jumlah
uang yang tersedia disebut jumlah uang beredar ( money supply ). Uang yang
beredar adalah uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah uang yang biasa
kita gunakan sekarang atau uang kertas dan uang koin. Uang giral itu adalah
berbentuk kartu kredit, tabungan, atm dll. Uang Quasy uang yang bentuknya
deposito dan butuh waktu untuk mengambilnya tidak bisa langsung ambil tidak
seperti uang giral yang kapanpun kita bisa mengambilnya. Dalam erekonomian yang
menggunakan uang komoditas, jumlah uang beredar adalah jumlah dari komodias
itu. Dalam perekonomian yang menggunakan fiat money, seperti sebagian
perekonomian dewasa ini, pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar,
peraturan resmi memberi pemerintah hak untuk memonopoli pencetakan uang. Tingkat
pengenaan pajak ( taxation ) dan tingkat pembelian pemerintah merupakan
instrumen kebijakan pemerintah, begitu pula jumlah uang beredar. Kontrol atas
jumlah uang beredar disebut kebijakan moneter ( monetary policy ).
Kebijakan
moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang
moneter ( keuangan ) yang tujuannya untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter meliputi :
a. Kebijakan
penetapan persediaan kas.
Bank sentral dapat mengambil kebijakan
untuk mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan persediaan yang yang
beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank – bank. Dengan mengurangi
jumlah uang beredar, inflasi dapat ditekan.
b. Kebijakan
dikonto.
Untuk mengatasi
inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan cara
meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong untuk
menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uangyang beredar dapat berkurang
sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.
c. Kebijakan
Operasi pasar terbuka.
Melalui kebijakan ini, bank sentral
dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat – surat berharga,
misalnya Surat Utang Negara ( SUN ). Semakin banyak jumlah surat – surat berharga
yang terjual, jumlah uang beredar akan berkurang sehingga dapat mengurangi
tingkat inflasi.
5.
Kuantitas Uang Diukur
Bagaimana
kita bisa mengukur kuantitas uang dalam perekonomian yang lebih kompleks ?
jawabnnya tidak jelas, karena tidak ada aset tunggal yang digunakan untuk
seluruh transaksi. Orang bisa menggunakan berbagai aset untuk melakukan
transaksi, seperti uang tunai atau cek, meskipun sebagian aset lebih mudah
digunakan dari pada yang lainnya.
Aset
yang paling jelas untuk dimasukkan dalam kuantitas uang adalah mata uang (
currecy ) atau disebut juga uang kartal, yaitu jumlah uang kertas dan uang
logam yang beredar sebagian besar transaksi harian menggunakan mata uang
sebagai media pertukaran.
Jenis
aset kedua yang digunakan dalam transaksi adalah rekening Giro ( demand
deposits ),dana yang dipegang orang dalam rekening ceknya ( checking accounts).
Jika sebagian besar penjual menerima cek pribadi, aset dalam rekening cek
hampir sama mudahnya digunakan dengan mata uang. Dengan ini dinyatakan bahwa cek juga termasuk
suatu aset yang mudah dipergunakan sama halnya dengan mata uang. Karena juga
lebih mudah untuk melakukan transaksi, karena itu aset ini bisa dimasukkan
dalam kuantitas uang.
6.
Teori Kuantitas Uang
Teori
yang akan kita kembangkan yaitu disebut dengan teori kuantitas uang ( quantity
theory of money ). Hubungan di antara trnasaksi dan uang ditunjukkan dalam
persamaan berikut, yang disebut persamaan kuantitas ( quantity equetion ).
M
x V = P x T
Persamaan
kuantitas menyatakan transaksi. T menunjukan total jumlah transaksi selama
periode waktu tertentu, katakanlah setahun. Dengan kata lain, T adalah berapa
kali dalam setahun barang dan jasa dipertukarkan dengan uang. P adalah harga
dari suatu transaksi tertentu – jumlah dolar yang dipertukarkan. Produk dari
harga transaksi dan jumlah transaksi, PT, sama dengan jumlah dolar yang
dipertukarkan setahun. Persamaan kuantitas
menyatakan uang yang digunakan untuk melakukan transaksi M adalah
kuantitas uang. V disebut perputaran uang transaksi ( transactions velocity of
money ) dan mengukur tinngkat di mana uang bersikulasi dalam perekonomian. Dengan
kata lain, perputaran menyatakan berapa kali uang berpindah tangan dalam
periode waktu tertentu.
7.
Dari Transaksi Menjadi Pendapatan
Ketika
mempelajari peran uang dalam perekonomian, para ekonom biasanya menggunakan
versi persamaan kuantitas yang agak berbeda selain yang diperkenalkan di atas. Persamaan
pertama mengandung masalah, yaitu jumlah transaksi sulit diukur. Untuk memecahkan
masalah ini, jumlah transaksi T digantin dengan output total dari perekonomian
Y.
Transaksi
dan output sangat berkaitan, karena semakin banyak perekonomian berproduksi,
semakin banyak barang dibeli dan dijual. Namun demikian, keduanya tidak sama. Ketika
seseorang menjual mobil bekas untuk orang lain, misalnya, mereka melakukan
transaksi dengan menggunakan uang, meskipun mobil bekas bukan bagian dari
output sekarang. Akan tetapi, nilai uang dari transaksi adalah proporsional terhadap nilai uang dari output.
Jika
Y menyatakan jumlah output dan P menyatakan harga satu unit output, maka nilai
uang dari output adalah PY. Persamaan kuantitas menjadi :
M x V = P x Y
Karena
Y merupakan jumlah pendapatan total, V dalam
persamaan kuantitas versi ini disebut perputaran pendapatan uang (
income velocity of money ). Perputaran pendapatan uang menyatakan berapa kali
uang masuk ke dalam pendapatan seseorang dalam periode waktu tertentu. Persamaan
kuantitas versi ini adalah yang paling umum, dan satu – satunya persamaan yang
akan kita gunakan sejak saat ini.
8.
Inflasi dan Tingkat Bunga
Para
ekonom menyebutkan tingkat bunga yang dibayar bank sebagai tingkat bunga
nominal ( nominal interest rate ) dan kenaikan daya beli anda dengan tingkat
bunga riil ( real interest rate ). Jika i menyatakan tingkat bunga nominal, r
tingkat bunga riil, dan π tingkat inflasi, maka hubungan di antara ketiga
variabel tersebut bisa ditulis sebagai :
r
= i – π
tingkat
bunga riil adalah perbedaan di antara tingkat bunga nominal dan tingkat
inflasi.
9.
Efek Fisher
Jika kita atur kembali
persamaan tingkat bunga riil di atas, kita bisa melihat bahwa tingkat bunga
nominal adalah jumlah tingkat bunga riil dan tingkat inflasi :
i = r + π
Persamaan di atas
disebut persamaan Fisher ( fisher equation ). Persamaan itu menunjukkan tingkat
bunga bisa berubah karena dua alasan : karena tingkat bunga riil berubah atau
karena tingkat inflasi berubah.
Setelah kita memisahkan
tingkat bunga nominal menjadi dua bagian, kita bisa gunakan persamaan ini untuk
mengembangkan teori yang menjelaskan tingkat bunga nominal. Bab 3 menunjukkan
bahwa tingkat bunga riil menyesuaikan untuk menyeimbangkan tabungan dan
investasi. Teori kuantitas uang menunjukkan bahwa tingakat pertumbuhan uang
menentukan tingkat inflasi. Persamaan fisher meminta kita menambah tingkat bunga
riil dengan tingkat inflasi untuk menentukan tingkat bunga nominal.
Teori kuantitas dan
persamaan fisher sama – sama menyatakan bagaimana pertumbuhan uang
memperngaruhi tingkat bunga nominal. Menurut
teori kuantitas, kenaikan dalam tingkat pertumbuhan uang sebesar 1 persen
menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat inflasi. Menurut persamaan fisher,
kenaikan 1 persen dalam tingkat inflasi
sebaliknya menyebabkan kenaikan 1 persen dalam tingkat bunga nominal. Hubungan
satu – untuk – satu antara tingkat inflasi dan tingkat bunga nominal disebut
efek Fisher.